Gambar bumi dari cassini

Pada postingan kemarin kita membahas tentang rencana pesawat luar angkasa Cassini yang akan mengambil potret bumi dari planet Saturnus , maka di postingan kali ini admin akan menampilkan salah satu foto hasil potretan Cassini tersebut

foto-bumi-dari-saturnus
foto bumi dari saturnus, hanya berupa titik ? ya itulah rumah kita



Raw image Credit: NASA/JPL/Space Science Institute.
Colour composite credit: Maksim Kakitsev

"Pertimbangkan lagi bahwa titik itulah yang disebut rumah. Itulah kita. Di atasnya hidup semua orang yang anda cintai, semua orang yang anda kenal , semua orang yang anda pernah dengar hidup, setiap manusia yang pernah ada, hidup dan kehidupan mereka. Tempat berkumpulnya sukacita dan penderitaan , tempat lahirnya ribuan agama, kepercayaan, ideologi, dan doktrin-doktrin ekonomi, tempat hidupnya setiap pemburu dan penjelajah, setiap pahlawan dan pengecut, setiap pencipta dan perusak peradaban, setiap raja dan petani, setiap pasangan muda yang sedang jatuh cinta, setiap ibu dan ayah, setiap anak yang penuh harapan, penemu dan petualang, setiap guru moral, setiap politisi yang korup, setiap superstar, setiap pemimpin tertinggi, setiap orang suci dan pendosa dalam sejarah spesies kita tinggal di sana , pada setitik debu, melayang di bawah naungan sinar matahari.

Bumi hanyalah bagian setitik yang sangat kecil di arena kosmik jagat raya yang luas. Pikirkanlah sungai-sungai yang dibanjiri darah yang ditumpahkan semua jenderal perang dan kaisar dalam mengejar kemuliaan dan kemenangan hingga mereka bisa menjadi tuan sesaat dari titik kecil ini. 

Renungkanlah kekejaman tak berujung yang dialami oleh penduduk di salah satu sudut dari titik ini oleh penduduk lain yang hidup di sudut lainnya meski mereka berasal dari jenis spesies yang tidak berbeda. Bagaimana sering terjadinya kesalahpahaman, betapa inginnya mereka untuk membunuh satu sama lain, betapa hebatnya kebencian mereka. Sumbernya adalah pada sikap kita, berkembangnya delusi yang menyesatkan tentang betapa pentingnya diri kita sendiri, betapa istimewanya tempat kita di alam semesta. Tapi semua kesombongan itu dibantah dengan fakta rumah kita hanyalah setitik cahaya pucat dai semesta alam. 

Kemampuan kita untuk berjalan keluar angkasa membuka mata bahwa planet kita ini hanyalah titik kesepian yang diselubungi luasnya kegelapan kosmik. Dalam ketidaktahuan kita dan dari luasnya semua ini - tidak ada tanda satupun bahwa pertolongan akan datang dari tempat lain untuk menyelamatkan kita dari diri kita sendiri.

Bumi adalah satu-satunya dunia yang kita kenal sejauh ini, untuk pelabuhan hidup kita. Ada tempat lain, setidaknya dalam waktu dekat, dimana spesies kita dapat pindah. Tapi itupun saat ini masih dalam tahap dikunjungi dan dipelajari, untuk aman dan nyaman ditinggali, tentu saja belum. 

Suka atau tidak, untuk saat ini, Bumi adalah tempat di mana kita berpijak. Telah seringkali dikatakan bahwa astronomi adalah pengalaman dan pembelajaran yang dapat merendahkan hati dan membangun karakter manusia menjadi lebih baik. Bagi saya mungkin tidak ada gambar lain yang sangat menyindir kesombongan kita sebagai manusia dari pada gambar rumah kita ini dari luar angkasa. Semoga saja hal ini menjadi pengingat tanggung jawab bersama kita sebagai warga bumi untuk memperlakukan satu sama lainnya dengan lebih ramah dan untuk melestarikan dan menghargai bersama-sama titik biru pucat ini, satu-satunya rumah yang kita pernah tahu."

-Carl Sagan, Pale Blue Dot: A vision of the human future, 1997 cetak ulang, hal xv-xvi

catatan :



Next
This is the current newest page
Previous
Next Post »